Jumat, 02 Desember 2011

Tarian Khas Sumatera Barat

Seni Tari Sumatera Barat
Seni tari tradisional yang berasal dari Sumatera Barat biasanya berasal dari adat budaya suku Minangkabau serta etnis Mentawai. Seni tari dari Minangkabau umumnya sangat dipengaruhi oleh agama Islam. Terdapat beberapa tarian daerah seperti Tari Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Indang. 
 1. Tari piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang, adalah salah satu jenis Seni Tari yang berasal dari Sumatra Barat yaitu masyarakat Minangkabau disebut dengan tari piring karena para penari saat menari membawa piring.
Pada awalnya dulu kala tari piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada para dewa ketika memasuki masa panen, tapi setelah datangnya agama islam di Minangkabau tari piring tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan bagi majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para raja atau para pembesar negeri, tari piring juga dipakai dalam acara keramaian lain misalnya seperti pada acara pesta perkawinan. 
2. Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Minang, Sumatera Barat .
Tarian yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih.
Tarian ini merupakan tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan dengan payung sebagai pelindung. Makanya, tarian ini dibawakan secara berpasangan.
Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, penari wanita juga menggunakan selendang sebagai pelengkapnya.
Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis.

 3. Tari Pasambahan
Kedatangan Pengantin Minang, biasanya datang dengan payung kebesaran, disambut secara adat, baik dengan Pencak Silat maupun dengan Tari Pasambahan. Tari Pasambahan tersebut dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada Tamu Agung yang baru saja sampai. Setelah tari Pasambahan, dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih di Carano kepada Pengantin Pria, sebagai wakil dari rombongan. Daun Sirih lengkap di carano tersebut juga dapat disuguhkan kepada Kedua Orang Tua Pengantin yang mengiringi di barisan belakang.
3. Tari Indang adalah salah satu kesenian anak nagari Pariaman yang sudah berkembang sejak abad ke 13 seiring dengan masuknya agama Islam ke Minangkabau. Kesenian ini dimainkan oleh 13 orang penari plus 1 orang tukang dzikir. Pemain memainkan alat musik tambourin mini yang disebut dengan rapai. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada malam hari. Syair indang yang disebut dengan radaik berisikan shalawat nabi, hikayat dan cerita keagamaan. Pengunjung bisa menikmati indang di pasar malam, pesta nagari, atau acara tradisional lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar